Thursday, June 5, 2008

cerita malam (2)

Sembari aku nulis ini, aku bolak-balik nengokin keponakan ku yang lagi demam. Sesorean ini, sejak ku pulang dari kampus, aga rewel, bahkan sampai selarut ini pun, masih sedikit-sedikit menangis. Dirumah ini, hanya aku yang memakai titel itu, mau-ga-mau harus turun tangan, mau-ga-mau harus mengorek dari gudang ingatanku keterangan tentang demam pada anak. Sedikit beban moril memang, apalagi, aku fresh graduated. Yang sebenernya, belum patut disejajari dengan gelar dua huruf didepan itu, namun buat siapapun (mungkin) sama saja. Jadi, sekarang gelar resmiku hanya empat huruf dibelakang namaku sampai, setidaknya, 2,5 tahun kedepan.

Malam makin larut, aku harusnya, udah mulai buka lagi catetanku tentang Neurology, tapi rasanya ko males yah, waduhhh, waduhh, tapi, namanya juga manusia..

Selain salah satu ponakan kembar ku sakit, bibi pengurus rumah juga sakit. Dia mulai batuk (lagi) hari ini. Parahnya, kalu sudah mulai batuk, lama sekali sembuhnya. Jengkel rasanya, jika obat-obat yang diberikan tak sepenuhnya bekerja. Peras otak untuk memikirkan pengobatan lain. Jika sempat, malah aku ingin membawanya ke tempat kakak sepupuku dibilangan Kramat Djati, untuk mengetahui pasti tentang penyakitnya.

Di luar rumah, jauh dari sini, tepatnya Bogor, kekasih hati ku pun ”mengeluh”kan kesehatannya. Aku dibuat bingung. Takut, kalu ”nasehat”ku tak membawa pengaruh baik buatnya. Khawatir? Pasti! Bagaimana makannya, obatnya, keadaannya, if i could fly, aku pasti dah ada disampingnya. Yah, mudah-mudahan keberadaanku tak memberatkannya.

Betapa sengsaranya, bila tak bisa membantu orang-orang terdekatmu. Bener ga?

No comments: